puisi-puisi saya

Wednesday, June 15, 2011

Catatan seorang suami..

Istriku,
Saya sendiri.
Setelah kepergianmu,
saya sepi.

Istriku,
sehari, dua hari,
Telah berhasil saya lewati.
Lalu bagaimana dengan hari esok dan seterusnya?
Apa hari itu masih ada buat saya?

Saya seperti kehilangan tujuan,
kehilangan harapan,
dan rasa, Bu.
Seperti tak punya tumpuan,
tak ada pegangan,
Sangat sulit untuk berjalan.

Engkau tahu,
Sehari, dua hari belakangan,
detik berjalan amat lambat.
Waktu seolah mempermainkan saya.
Saya marah,
Saya menangis,
tapi tanpa air mata, Bu.

Ketika saya hendak terlelap,
tak ada lagi yang meminta saya untuk mengusap punggungnya,
mengambilkan air minum yang hangat,
menyanyikan lagu lagu masa muda.
Penbaringan saya terlampau luas dan dingin, Bu.
untuk saya sendiri.

Istriku tercinta,
Ibu...
Ibu...
Katakan kepada saya,
seperti apa itu hari tua?
Saya tidak bisa membacanya,
saya kehilangan catatan-catatannya.
Semenjak kepergianmu,
Tidakkah lebih baik IA mengambilku juga?

No comments:

Post a Comment