Malam datang ketika kereta-mu tiba,
menjemput segala rasa dan makna.
yang tersisa hanyalah doa dan asa.
Dalam pangkumu, aq merasa bahagia tiada tara.
Namun detik ini, kemanakah langkahmu?
berniatkah kau meninggalkan aku disini?
Di tempat memuakkan ini,teramat dingin seperti ini.
Mungkin lebih baik aku berada di Ethiopia.
Di peron kamu meninggalkan aku sendiri.
naik ke atas gerbong besi bajingan itu.
Jika kamu hendak mencapai Eropa,
maka aku harus ikut bersamamu.
Tetapi kamu akan datang pada dirinya,
Katakanlah bagaimana aku seharusnya???
Pergilah,
Bila pilihannya hanya itu saja.
Kembalilah,
Jika takdir yang memaksamu untuk melakukannya.
Aku hanya sebagian kecil dari dirimu.
Dan sebagian besarnya di miliki Takdir.
Maka aku akan menangis,
dan kau juga.
Adakah yang peduli tentang kita?
Ketika kereta-mu tiba,
membawa pergi dirimu,
jauh dari angan-angan masa depan kita.
Pergi. Perrgilah meski untuk selamanya.
Ketika kereta-mu tiba,
Pandanganku kabur oleh air mata.
Maka itulah saatnya,
katakan Selamat Tinggal Selamanya.
No comments:
Post a Comment